Peluang Usaha Kecil Menengah (UKM)

SAP Targetkan Tumbuh 40 Persen di Sektor UKM
Yunanto Wiji Utomo | Tri Wahono | Selasa, 10 Mei 2011 | 20:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - ASEAN mencatat, jumlah UKM di Asia Tenggara adalah 96 persen dari total perusahaan yang ada. UKM juga mempekerjakan 85 persen dari total tenaga kerja dan menyumbang 30 persen ekspor serta 50 persen PDB.

Meski jumlah dan kontribusi UKM besar, hingga kini banyak UKM yang belum memanfaatkan teknologi informasi (TI). Pandangan yang terkembang, TI hanya dibutuhkan oleh perusahaan besar. Alasan inilah yang menjadi tantangan perusahaan penyedia aoslusi manajemen berbasis IT seperti SAP untuk menggarap pasar UKM.

"Kita targetkan pertumbuhan 40 persen untuk sektor UKM di Indonesia," kata General Manager/Head of SME, SAP Indonesia Sugiharto Jakinsyah di Jakarta, Selasa (10/5/2011).

PT SAP Indonesia memanfaatkan peluang untuk menggarap sektor UKM dengan fokus mengembangkan Business Intelligence (BI) bagi sektor tersebut. Tujuannya, UKM bisa lebih berkembang dengan dukungan TI. Secara sederhana, BI membantu UKM untuk menganalisa dan mengolah data yang dimiliki sehingga bisa digunakan untuk menyusun rencana strategis dan mengambil keputusan bagi perusahaan di masa depan.

"Kita coba tawarkan integrated solution dalam business process, bahwa ada kesinambungan antardepartemen," kata Sugiharto.

Untuk produk BI, SAP memiliki BI In Premise dan BI On Demmand. BI On Demmand didasarkan pada teknologi cloud sehingga lebih efisien. "Nilai investasinya start dari 30 euro per costumer," katanya.

Teknologi cloud mendukung UKM untuk berjalan berdampingan dan bahkan mampu berkompetisi dengan perusahaan besar. Dengan layanan cloud, UKM hanya perlu membayar jasa sehingga anggaran peralatan ditekan.

Nitin Gangla, Director, Channel Business SAP Asia mengatakan, "BI adalah kunci untuk pertumbuhan UKM, bukan cuma untuk pelaporan. Company bisa mengambil keputusan lebih cepat dan relevan, jadi lebih kompetitif."

Namun, untuk melangkah ke BI, UKM perlu melakukan pembenahan pada ERP (Enterprise Resource Planning). Meski demikian, tak berarti bahwa yang belum melangkah ke ERP tak bisa ke BI. Hal lain yang perlu dilakukan adalah menghapus anggapan bahwa BI hanya untuk perusahaan besar. BI bisa dipakai oleh siapa saja dengan penyesuaian sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan.




Tidak ada komentar: